Ilustrasi cara budidaya jamur
Cara budidaya jamur tiram saat ini sedang dipelajari oleh banyak masyarakat karena dianggap memiliki prospek yang menguntungkan. Jamur tiram memang banyak memiliki kelebihan, diantaranya keuntungan yang dihasilkan relatif tinggi, umur pembudidayaannya yang relatif singkat. Di pasaran memiliki tingkat laku yang tinggi.
Disamping itu, mengapa cara budidaya jamur tiram ini banyak dipelajari oleh banyak petani? Karena cara budidaya jamur tiram sangat mudah, bisa dilakukan sepanjang tahun serta tak memerlukan biaya besar. Usaha jamur tiram tidak mengganggu ekosistem lingkungan. Bila dilihat dari keuntungan yang menjanjikan, selain bisa dijadikan pekerjaan sambilan bisa juga dijadikan sebagai pekerjaan utama.
Mekanisme Budidaya
Untuk apa jamur tiram? Saat ini di pasaran banyak sekali ragam atau diversifikasi dari olahan jamur tiram, diantaranya keripik, tumis, pepes atau nugget. Yang biasa disajikan entah itu kering, kaleng, dan segar. Dalam pembudidayaan jamur tiram biasanya memiliki siklus yang teratur, diawali dengan penyediaan serbuk gergaji, dilakukan pengayakan, sterilisasi bibit jamur, sampai akhirnya jamur tiram siap panen.
Cara budidaya jamur tiram ini bisa dilakukan dalam media serbuk gergaji, alang-alang, limbah kertas, ampas tebu, dsb. Selain itu, bisa juga diberikan bahan campuran didalamnya berupa dedak atau bekatul dengan tingkat perbandingan 80 : 20. Material tadi (campuran) kemudian dimasukkan dalam ember plastik, lalu dipadatkan dan dilakukan sterilisasi selama 10-14 jam dengan tujuan menekan mikroba yang dapat menghambat pertumbuhan jamur dan bersifat merusak.
Tahapan Budidaya
Dalam tahapan sterilisasi ini dilakukan dengan memanaskan baglog bersuhu 95 derajat celsius dalam jangka waktu 8-12 jam. Setelah selesai, baglog didinginkan dalam ruangan tertutup selama 24 jam bertujuan untuk menghindari terjadinya kontaminasi. Setelah tahapan sterilisasi selesai, tahapan berikutnya yang harus dilakukan yakni tahap inokulasi yaitu suatu proses penularan miselium dari bibit ke dalam media tanam. Untuk memperlancar proses ini bisa dilakukan dalam ruang inokulasi dan dalam ruangan yang steril.
Tahapan berikutnya adalah tahapan penumbuhan miselia jamur atau tahap inkubasi yang biasanya dilakukan selama kurang lebih 40 - 60 hari. Yang perlu diperhatikan dalam tahapan ini, suhu ruangan harus benar-benar dijaga dalam kondisi 22 - 28 derajat celsius dan memiliki kelembapan 70 - 90%. Setelah itu, dimana baglog telah berwarna putih, baglog harus dipindahkan ke kumbung (biasanya setelah berumur 40 hari).
Setelah ujung baglog terbuka, biasanya antara 7 - 14 hari, tubuh buah akan tumbuh. Panen jamur tiram dilakukan secara bertahap, dimana panen pertama 30 hari setelah terjadi penyobekan baglog, kemudian panen berikutnya 10-14 hari. Lantas setelah dipanen, apa yang harus dilakukan untuk menjaga daya tahan jamur tiram? Jamur yang sudah dipanen segera disimpan dalam freezer atau pendingin supaya tahan dalam kurun waktu satu atau dua minggu.
Untuk produk jamur kering, proses pengeringan jamur dilakukan selama 5 hari dibawah terik matahari. Demikian artikel cara budidaya jamur semoga banyak memberikan inspirasi.
0 Komentar untuk "Cara Budidaya Jamur Tiram yang Menguntungkan"